Kisah Dibalik Kesuksesan Penulis Tegal Peraih Nominasi IBF Award 2025

Kisah Dibalik Kesuksesan Penulis Tegal Peraih Nominasi IBF Award 2025

NOVEL - Penulis Tegal peraih nominasi IBF Award 2025 menunjukkan buku novel bertajuk Ujung Selalu Indah karyanya.-K. Anam Syahmadani-Radar Tegal Grup

TEGAL, radartegal.com - Ada kisah menarik dibalik kesuksesan Penulis asal TEGAL, Joko Riyanto, peraih nominasi Islamic Book Fair atau IBF Award 2025. Kisah ini penuh dengan perjuangan yang dapat memotivasi bagi siapapun yang membacanya.

Seperti apa kisah dibalik kesuksesan Joko Riyanto, Penulis Tegal yang berhasil meraih nominasi IBF Award 2025 tersebut? Berikut selengkapnya cerita yang diungkapkan langsung Joko Riyanto kepada Radar Tegal:

Angin semilir berembus di sudut Jalan Wisanggeni, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Selasa siang, 9 September 2025. 

Dari dalam sebuah gedung yang telah direnovasi, muncul seorang lelaki berkacamata, mengenakan kaos hitam, menyambut dengan membawa senyum riang. 

“Saya Joko,” ucap pria tersebut memperkenalkan diri, sembari mengulurkan tangannya.

Profil dan Karya Penulis Tegal Peraih Nominasi IBF Award 2025

Nama lengkapnya Joko Riyanto. Belum banyak yang tahu, dari tangannya telah lahir buku-buku yang tidak hanya menginspirasi pembaca, namun juga meraih berbagai penghargaan tingkat nasional. 

Yang masih hangat, novel "Ujung Selalu Indah". novel ini masuk 10 Nominasi Buku Islam Terbaik IBF 2025. 

Sebelumnya, buku anak Perahu Baca Anisa dan Uru Ingin Punya Teman karyanya masuk 350 Naskah Terpilih Gerakan Literasi Nasional 2024. 

Joko lahir di Mejasem Barat, sebuah desa di pinggiran Kota Tegal. Tak ada darah penulis yang mengalir di nadinya. 

Ayah dari pria kelahiran 29 September 1988 ini, adalah seorang pegawai negeri, dan ibunya yang dulu menjahit belakangan mengurus rumah tangga. 

Motivasi Menulis Buku dan Bung Hatta

Dorongan untuk menulis buku muncul ketika dia dewasa, saat menjadi pria matang yang siap mengarungi bahtera rumah tangga.

Penggemar Bung Hatta, Liani Jumiat Asri, adalah alasan utama Sarjana Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al Hadid Surabaya ini melahirkan karya pertamanya di tengah pandemi Covid-19 yang kala itu melanda Indonesia. 

Rupanya, Liani ingin seperti Siti Rahmiati yang diberi mahar buku saat dipinang Bung Hatta. 

Dan itu diwujudkan Joko dengan memberi mahar buku berjudul Catatan Perjalanan Menuju Keluarga Seimbang saat meminangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait