13 Kuliner Pasar Tradisional khas Jawa Tengah yang Punya Nama Unik

Jajanan khas Jepara ini dibuat dari campuran tepung beras, tepung kanji, dan santan dengan warna-warni yang cantik berlapis-lapis.

Filosofi kue lapis adalah harapan agar manusia bisa hidup rukun, berdampingan, dan saling melengkapi satu sama lain, sebagaimana lapisan warnanya yang menyatu.

BACA JUGA:Enak dan Murah, Ini Sroto Sokaraja Kuliner Unik khas Banyumas yang Wajib Dicoba

BACA JUGA:Ketupat Jembut, Kuliner Langka khas Semarang dengan Tradisi Syawalan yang Sarat Makna

5. Kue Mendut

Kue mendut berbentuk bulat kecil, dibuat dari tepung ketan dengan isian manis, lalu dibungkus daun pisang.

Jajanan ini sering ditemukan pada acara hajatan atau pesta adat Jawa. Sayangnya, kue ini kini semakin jarang ditemui sehingga dianggap sebagai jajanan langka yang perlu dilestarikan.

6. Klepon

Klepon sangat populer di Jawa Tengah, bahkan dikenal di seluruh Indonesia. Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat dengan isian gula merah cair di dalamnya, kemudian diberi taburan kelapa parut. Filosofinya adalah kebersamaan, karena klepon biasanya dinikmati bersama-sama dalam wadah anyaman bambu.

7. Lumpia Semarang

Lumpia merupakan ikon kuliner Semarang. Berisi rebung dengan campuran daging atau udang, lumpia bisa disajikan dalam dua pilihan, basah atau goreng.

Kuliner ini merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa, sehingga menjadi simbol keragaman budaya di Semarang.

BACA JUGA:Bajingan, Kuliner khas Temanggung Jawa Tengah yang Sarat Sejarah dan Keunikan

BACA JUGA:Sayur Becek khas Grobogan, Warisan Kuliner Jawa Tengah yang Wajib Anda Coba

8. Putu Ayu (Putri Ayu)

Kue basah berwarna hijau ini terbuat dari tepung terigu dengan campuran daun pandan, lalu diberi taburan kelapa parut di atasnya.

Putu ayu berbeda dengan kue putu biasa karena teksturnya lebih lembut. Selain enak, tampilannya juga cantik sehingga sering disajikan di acara syukuran atau arisan.

9. Geblek

Geblek merupakan jajanan khas Purworejo dan Kulon Progo, berbentuk angka delapan dengan tekstur kenyal.

Terbuat dari tepung singkong, biasanya disajikan dengan saus kacang. Filosofinya adalah keakraban, karena makanan ini identik dengan kebersamaan saat dimakan ramai-ramai.

Sumber: