14 Jajanan Pasar Tradisional Jawa Tengah yang Mulai Langka dan Jarang Ditemui
14 jajanan pasar tradisional khas Jawa Tengah yang kini mulai langka dan jarang dijual.--
Gatot adalah makanan dari singkong yang dikeringkan lalu dikukus. Teksturnya kenyal dengan rasa manis alami. Dulu menjadi makanan sehari-hari masyarakat pedesaan, kini sulit ditemui kecuali di daerah Gunungkidul atau Wonogiri.
8. Kue Jongkong
Kue jongkong merupakan jajanan lembut berlapis-lapis dengan kombinasi warna hijau, putih, dan cokelat dari gula merah. Disajikan dengan kuah santan gurih, kue ini memberikan sensasi rasa manis gurih yang menenangkan. Kini, pembuatnya semakin langka karena prosesnya cukup panjang.
BACA JUGA: 5 Jajanan Tradisional khas Salatiga, Ada yang Eksis Sejak 1950
BACA JUGA: Rekomendasi Kuliner Sragen yang Nikmat, dari Hidangan Legendaris hingga Jajanan Kekinian
9. Getuk Lindri
Getuk lindri, yang terbuat dari singkong kukus dan gula, terkenal dengan bentuknya yang diiris panjang berwarna-warni. Biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut. Sekarang, jajanan ini mulai jarang ditemukan di kota besar karena kalah saing dengan makanan kekinian.
10. Kue Klepon Ubi
Klepon berbahan dasar ubi jalar ini merupakan varian unik dari klepon ketan. Berisi gula merah cair di dalamnya, klepon ubi memiliki rasa manis alami dan tekstur lebih lembut. Namun, karena pembuatannya memerlukan waktu lama, banyak pedagang memilih tidak membuatnya lagi.
11. Kue Wajik
Kue wajik terbuat dari ketan dan gula merah yang dimasak hingga lengket dan manis. Kue ini biasanya disajikan dalam acara syukuran atau hajatan. Kini, penjual wajik tradisional semakin berkurang, meski rasanya tetap menjadi favorit para pecinta jajanan tempo dulu.
12. Putu Mayang
Putu mayang adalah jajanan dari tepung beras yang dibentuk seperti mi, lalu disajikan dengan kuah santan dan gula merah cair. Rasanya gurih-manis dan lembut di mulut. Kini jajanan ini mulai langka karena bahan pembuatannya sulit ditemukan di pasar kecil.
BACA JUGA: 5 Spot Wisata Kuliner Semarang yang Ramai Wisatawan, Banyak Jajanan yang Menggoda!
BACA JUGA: 8 Jajanan Pasar khas Purbalingga yang Rasanya Menggoyang Lidah, Ada yang Manis Legit Menggoda
13. Lupis Ketan
Lupis adalah ketan yang dibungkus daun pisang berbentuk segitiga, disajikan dengan parutan kelapa dan kuah gula merah kental. Cita rasanya manis legit dan gurih. Dulu banyak dijual pagi hari di pasar, tapi kini hanya bisa ditemukan di acara-acara tertentu.
14. Kue Carabikang
Carabikang dikenal dengan bentuk mekar seperti bunga. Warnanya cantik, rasanya manis lembut, dan aromanya harum pandan. Namun, pembuatannya membutuhkan keahlian khusus agar bisa “mekar sempurna”, membuat jajanan ini makin jarang dijumpai.
Mengapa Jajanan Ini Mulai Langka?
Berkurangnya pembuat jajanan tradisional disebabkan beberapa faktor, seperti:
- Proses pembuatan yang rumit dan memakan waktu.
- Perubahan selera masyarakat ke makanan cepat saji.
- Minimnya regenerasi pembuat jajanan pasar.
- Sulitnya mencari bahan alami seperti daun pisang atau kelapa segar.
- Banyak generasi muda kini lebih mengenal pastry modern dibandingkan kue tradisional daerahnya sendiri.
Upaya Melestarikan jajanan pasar Jawa Tengah
Beberapa komunitas kuliner dan pemerintah daerah mulai mengadakan festival kuliner tradisional untuk memperkenalkan kembali jajanan pasar kepada generasi muda.
BACA JUGA: 7 Jajanan Pasar Enak di Purbalingga yang Harganya Masih Terbilang Murah Meriah!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


