HUT PGRI di Kabupaten Tegal, Bupati Ingatkan Masyarakat untuk Berhenti Menghakimi Guru

Tahun ini, 12.500 guru yang belum berpendidikan D4 atau S1 mendapatkan beasiswa sebesar Rp3 juta per semester melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Tahun depan jumlah penerima beasiswa akan melonjak drastis menjadi 150 ribu guru.

Berbagai program peningkatan kompetensi juga digulirkan, mulai dari Pendidikan Profesi Guru (PPG), upgrading guru BK, pelatihan deep learning, coding dan akal imitasi, hingga kepemimpinan sekolah.

Dalam kebijakan terbaru, beban administrasi guru dipangkas dan kewajiban mengajar 24 jam tidak lagi mutlak. Pemerintah menetapkan satu hari khusus dalam sepekan bagi guru untuk belajar dan meningkatkan kompetensi diri.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengembalikan fokus guru pada tugas utamanya sebagai pendidik profesional, bukan sekadar operator administrasi.

Mendikdasmen juga mengingatkan bahwa tantangan profesi guru semakin berat di era digital. 

Guru kini berhadapan dengan dunia yang kian hedonis dan materialistis, perubahan sosial-budaya yang cepat, tuntutan masyarakat yang tinggi, hingga apresiasi yang rendah terhadap profesi pendidik.

“Guru menghadapi tekanan material, sosial, mental, bahkan hingga berhadapan dengan aparatur penegak hukum. Itulah mengapa dukungan semua pihak dibutuhkan,” tegasnya.

Di akhir sambutan, pemerintah kembali mengingatkan: pendidikan pertama dan utama ada di tangan orang tua. Karena itu, guru harus diberi kepercayaan penuh untuk mendidik anak dengan cara terbaik yang mereka mampu.

Pesan keras yang muncul di peringatan HUT PGRI ke-80 ini jelas: berhenti menghakimi guru. Mulailah menghargai mereka. Sebab tanpa guru, peradaban hanya tinggal wacana. 

Sumber: