Pemkab Tegal Luncurkan Inovasi Warteg untuk Capai Target 0 Persen Kemiskinan Ekstrem

Pemkab Tegal Luncurkan Inovasi Warteg untuk Capai Target 0 Persen Kemiskinan Ekstrem

Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid selaku Ketua TKPKD berphoto bersama stakeholder luncurkan inovasi Warteg-radar tegal-Poto : doc. Prokompin Kab. Tegal

SLAWI, radartegal.com – Pemerintah Kabupaten Tegal luncurkan inovasi gerakan Wujudkan Kolaborasi CSR dan TKPKD Entaskan Garis Kemiskinan atau Warteg pada Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah atau TKPKD Kabupaten Tegal di Gedung Dadali, Rabu 1 Oktober 2025.

Inovasi tersebut sebagai upaya terpadu pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem di tahun 2026 yang dilakukan melalui langkah kolaboratif, sinergi, dan konvergensi dengan melibatkan lebih banyak pihak yang dikenal dengan nama kemitraan pentahelix.

Gerakan kolektif ini diharapkan menjadi terobosan intervensi program guna mempercepat penurunan angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.

Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid sebagai ketua TKPKD Kabupaten Tegal mengatakan gerakan warteg tidak hanya menjadi wadah koordinasi saja tetapi juga menjadi gerakan bersama yang mengintegrasikan peran pemerintah daerah, perusahaan melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan atau CSR, Baznas, dan lembaga zakat dan infak lainnya seperti LazisNU, LazisMU, serta seluruh elemen masyarakat.

BACA JUGA: Kemiskinan Disinggung dalam Pidato Puan, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Harus Buat Nol Persen

BACA JUGA: Jadi Narsum Dialog, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Kemiskinan Masih Jadi Tantangan HUT ke-80 Kemerdekaan RI

“Selama ini, intervensi penanganan kemiskinan sering kali terfragmentasi karena perbedaan indikator antarlembaga. Melalui Warteg, kita menyatukan peta, sasaran, dan ukuran keberhasilan agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata,” ujar Kholid.

Wabup Kholid mengatakan, laju penurunan angka kemiskinan Kabupaten Tegal sempat menjadi salah satu yang terendah di Jawa Tengah. Namun hal ini tidak boleh membuat semua pihak berpuas diri.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat kemiskinan penduduk Kabupaten Tegal berkurang dari 7,30 persen di tahun 2023 menjadi 6,81 persen di tahun 2024. Namun demikian, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan justru meningkat.

Hal ini menandakan penduduk miskin semakin jauh dari garis kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan di antara mereka juga semakin besar.

BACA JUGA: Angka Kemiskinan Jateng per Maret 2025 Turun, Ahmad Luthfi: Ini Keberhasilan Bersama

BACA JUGA: Kemiskinan Jawa Tengah Turun Jadi 9,48%, Taj Yasin: Masih Perlu Dimasifkan

Berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat ke Kabupaten Tegal senilai Rp221,05 miliar di tahun 2026 juga menjadi tantangan tersendiri. Menurut Kholid, keterbatasan ruang fiskal ini harus diimbangi dengan alokasi belanja yang efektif dan efisien serta langkah kolaboratif yang melibatkan lebih banyak pihak.

“Dengan berkurangnya alokasi dana transfer umum ini kita tidak bisa lagi bekerja secara sektoral. Warteg mengusung semangat gotong royong untuk memaksimalkan peran seperti perusahaan lewat CSR-nya juga masyarakat lewat zakat, infak, dan sedekah serta dana sosial lainnya agar dampaknya pada pengurangan angka kemiskinan itu rill,” tegas Kholid.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: