Ketua Komisi II Dorong Revitalisasi Tak Hilangkan Ikonik Pasar Alun-alun Tegal dan Pedagangnya

Ketua Komisi II Dorong Revitalisasi Tak Hilangkan Ikonik Pasar Alun-alun Tegal dan Pedagangnya

RAPAT GABUNGAN - Suasana rapat gabungan Komisi II dan III DPRD membahas isu revitalisasi pasar Alun-alun Tegal (Foto: Humas DPRD Kota Tegal)--

TEGAL, radartegal.com - Sejumlah pedagang yang berjualan di pasar Alun-alun TEGAL belakangan merasakan keresahan dan khawatir. Itu, menyusul adanya isu akan adanya revitalisasi pasar yang berada di Jalan Tentara Pelajar Kota TEGAL.

Para pedagang khawatir, jika revitalisasi dilakukan, mereka tidak bisa lagi berjualan di lokasi tersebut. Untuk mengetahui kebenaran isu itu, Komisi II menggelar rapat gabungan bersama Komisi III dengan mengundang pihak-pihak terkait lainnya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Zaenal Nurohman saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan rapat kerja bersama yang difasilitasi Wakil Ketua DPRD Amirudin digelar pada Selasa, 23 September 2025. Saat itu, rapat dihadiri anggota Komisi II dan II, Organisasi Pedagang Pasar Alun-alun (OPPAL), PT KAI, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan serta Asisten Sekda bidang perekonomian.

"Kami ingin mendapatkan informasi lebih jelas terkait isu revitalisasi Alun-alun. Sehingga, kami mengundang pihak-pihak terkait," katanya Rabu, 24 September 2025 siang.

BACA JUGA: Resah Pasar Alun-Alun Tegal Akan Dijadikan Rest Area, Pedagang Temui Komisi II DPRD

BACA JUGA: Sejarah Perkembangan Pasar Alun-alun Tegal, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Mataram

Menurut Zaenal, di dalam rapat disampaikan saat ini, PT KAI masih melakukan penyusunan DED. Karenanya, pihaknya mendorong Pemerintah Kota untuk berkoordinasi dengan PT KAI agar DED menampung para PKL yang sudah puluhan tahun menempati lapak di sana. 

"Selain itu, juga tidak menghilangkan ikonik pasar Alun-alun di Tegal yang sudah ada. Walaupun secara hak tanah itu merupakan milik PT KAI," terangnya. 

Zaenal menambahkan, dari Pemkot sendiri merencanakan relokasi para PKL ke sejumlah Pasar. Namun, pihaknya tidak sepakat dengan hal itu, karena karakteristik dagangannya berbeda-beda.

"Sejak saya lahir, di sana ada yang menjual seragam sekolah, buku-buku dan onderdil bekas. Sehingga kami berharap agar nantinya jika revitalisasi dilakukan tidak menghilangkan ikoniknya," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait