Radartegal.com - Honda PCX 160 2025 menjadi salah satu skutik premium yang banyak diburu pecinta touring jarak jauh. Apa saja kelebihan dan kekurangan setelah pemakaian 1.000 km?
Desain elegan, mesin bertenaga, hingga fitur modern membuat motor ini digadang-gadang sebagai pilihan terbaik di kelas 150–160 cc.
Namun, bagaimana performa Honda PCX 160 2025 ketika benar-benar digunakan untuk perjalanan jauh seperti untuk touring luar kota?
Berikut adalah review jujur setelah menempuh touring sejauh 1.000 km menggunakan Honda PCX 160 2025. Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
BACA JUGA: Mau Touring Pakai Honda PCX 160? Ini Keunggulan dan Persiapannya
BACA JUGA: 4 Daya Tarik Honda PCX 160 yang Bikin Gen Z Jatuh Cinta
Review Honda PCX 160 2025
Desain dan Ergonomi yang Mendukung Touring
Sejak pertama kali duduk di jok PCX 160, kesan nyaman langsung terasa. Posisi duduk tegak, pijakan kaki luas, serta jok yang empuk memberikan kenyamanan ekstra saat menempuh perjalanan panjang.
Bagasi 30 liter juga sangat membantu, cukup untuk menyimpan helm half face, jas hujan, hingga beberapa perlengkapan touring.
Untuk pengendara dengan tinggi badan di atas 170 cm, ruang kaki terasa lega, meskipun saat menempuh jalan berkelok agak sedikit terbatas. Secara keseluruhan, dari sisi ergonomi, PCX 160 sangat cocok dipakai touring.
Performa Mesin di Jalan Raya
Mesin 156,9 cc eSP+ 4 katup yang dipasang pada PCX 160 2025 terasa responsif. Saat digunakan melintasi jalur pantura hingga tanjakan pegunungan, tenaga tidak pernah terasa kurang.
BACA JUGA: Nyaman dan Anti Maling, Ini Fitur Keamanan Canggih Honda PCX 160 2025
BACA JUGA: Suspensi Honda ADV dan PCX, Mana yang Paling Gacor?
Akselerasi 0–60 km/jam cukup halus, cocok untuk menyalip kendaraan besar. Kecepatan cruising nyaman berada di 80–100 km/jam tanpa getaran berlebihan.
Setelah menempuh 1.000 km, performa mesin tetap stabil tanpa kendala overheating, berkat sistem pendingin cairan (liquid-cooled) yang bekerja baik.
Konsumsi Bahan Bakar
Salah satu keunggulan Honda PCX 160 adalah efisiensi bahan bakarnya. Saat touring 1.000 km dengan kombinasi jalan tol, tanjakan, dan jalur macet, rata-rata konsumsi bahan bakar berada di 41–45 km/liter.