TEMANGGUNG, radartegal.com - Ini dia keunikan Bajingan kuliner unik khas Temanggung Jawa Tengah. Jika mendengar nama Bajingan, sebagian orang mungkin akan terkejut.
Kata yang dalam bahasa sehari-hari sering dianggap kasar ini, justru menjadi nama dari salah satu kuliner tradisional khas Temanggung, Jawa Tengah.
Di balik namanya yang nyeleneh, tersembunyi kisah sejarah, nilai budaya, serta kelezatan rasa yang menggambarkan kearifan lokal masyarakat pegunungan.
Berikur Radartegal.com akan membahas dari keunikan Bajingan kuliner unik khas Temanggung Jawa Tengah. Simak penjelasan lebih lanjut di artikel berikut ini.
BACA JUGA: Sayur Becek khas Grobogan, Warisan Kuliner Jawa Tengah yang Wajib Anda Coba
BACA JUGA: Menguak Keunikan Martabak khas Tegal, Tradisi Kuliner dari Lebaksiu
Asal-usul nama "Bajingan"
Bukan tanpa alasan makanan ini dinamai “Bajingan”. Dalam sejarah masyarakat Temanggung, bajingan merujuk pada sebutan untuk sopir gerobak sapi pada masa lalu.
Profesi ini dulu sangat penting dalam sistem transportasi pedesaan. Para sopir gerobak tersebut biasa membawa hasil bumi dan sering menempuh perjalanan jauh.
Saat beristirahat, mereka menyantap makanan dari singkong yang dimasak dengan gula merah dan santan sebagai bekal pengganjal perut.
Karena makanan ini populer di kalangan mereka, masyarakat akhirnya menyebutnya sesuai dengan konsumennya, yakni "Bajingan".
BACA JUGA: Lontong Dekem khas Pemalang, Kuliner Legendaris yang Hangat Gurih dan Kaya Rempah
BACA JUGA: 13 Kuliner Unik Khas Purwokerto yang Wajib Dicicipi, Ada Lumpia Bom hingga Es Brasil
Nama ini kemudian melekat dan bertahan hingga kini, menjadi bagian dari kekayaan kuliner khas Temanggung. Menurut Kompas.com dalam artikel kuliner khas Jawa Tengah, Bajingan termasuk makanan tradisional yang sarat cerita sejarah dan budaya lokal.
Proses Pembuatan Tradisional yang Otentik
Salah satu daya tarik kuliner ini terletak pada bahan baku dan cara memasaknya. Singkong yang digunakan bukan sembarang singkong.
Harus dipilih jenis yang empuk dan manis alami. Singkong dikupas, dipotong-potong, lalu dimasak dengan santan kental, gula merah, daun pandan, dan sedikit garam.