Emas menjadi salah satu pilihan utama karena dianggap lebih tahan terhadap fluktuasi nilai tukar dan inflasi.
Misalnya, ketika The Fed (bank sentral Amerika Serikat) memutuskan untuk mempertahankan atau menurunkan suku bunga, harga emas dunia cenderung naik karena dolar AS melemah.
Hal ini turut memengaruhi harga emas di Indonesia, mengingat harga emas global menjadi acuan utama.
6. Harga Emas Internasional
Harga emas di Indonesia sangat bergantung pada harga emas internasional. Ketika harga emas dunia naik misalnya karena meningkatnya permintaan global atau menurunnya nilai dolar AS maka harga emas di pasar lokal biasanya akan ikut naik.
BACA JUGA:Auto Cuan Rp 100 Juta tanpa Kerja Keras, Ini 5 Tips Investasi Emas Sesudah Lebaran
Mengutip Kitco, salah satu situs analisis logam mulia terkemuka, harga emas dunia sempat menyentuh level tertinggi dalam lima tahun terakhir akibat kombinasi inflasi, ketidakpastian global, dan tren investor muda yang makin gandrung dengan emas digital.
7. Pola Musiman dalam Investasi
Selain faktor-faktor ekonomi, ada juga pola musiman yang secara historis memengaruhi harga emas.
Setelah Lebaran, banyak masyarakat yang mulai kembali merencanakan keuangan, termasuk menyiapkan dana pendidikan anak atau investasi jangka panjang.
Dalam laporan tahunan dari World Gold Council, disebutkan bahwa ada kecenderungan peningkatan pembelian emas di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, pada kuartal kedua setiap tahun.
Hal ini sejalan dengan musim panen, libur panjang, hingga Hari Raya yang meningkatkan likuiditas masyarakat.
BACA JUGA:Investasi Emas Justru Bikin Rugi Jika Anda Lakukan 4 Hal Ini
Naiknya harga emas setelah Lebaran bukanlah fenomena yang terjadi secara kebetulan.
Berbagai faktor seperti ketidak pastian global, inflasi, lonjakan permintaan pasca-THR, kebijakan moneter, dan harga emas internasional saling memengaruhi satu sama lain.