RADARTEGAL.DISWAY.ID- Siapa tidak kenal Desa Silurah terletak di Kecamatan Wonotunggal , Kabupaten Batang. Desa ini unik asal-usul sejarahnya sampai muncul beberapa versi dengan kisah cerita masing-masing.
Ada yang menyebut munculnya desa Silurah berawal ditemukan punden berundak yang diyakini jejak Syailendra di Batang sebagai tempat ritual keagamaan sebagai Raja Gunung.
Atau kisah cerita lain yang mengatakan bahwa Desa Silurah berawal dari padepokan terletak kawasan hutan Silurah. Tepatnya lembah sekitar tebing dan pegunungan kawasan hutan Silurah area Sungai Sumilir dan Sungai Rogno perbatasan Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.
Dari beberapa versi sejarah asal-usul Desa Silurah Wonotunggal tidak diketahui secara pasti kebenarannya. Lantas seperti apa sejarah awal berdirinya Desa Silurah sebenarnya dan berikut asal-usul Desa Silurah Wonotunggal rangkuman radartegal.disway.id dari berbagai sumber selengkapnya.
Lembah Kawasan Hutan Silurah Sekitar Sungai Sumilir dan Sungai RognoSejarah asal-usul Desa Silurah Wonotunggal versi pertama dimulai Ketika itu Kerajaan Mahasin sebagian beragama Hindu Siwa terletak lokasi Sungai Loji, Pekalongan. Sedang melakukan misi menyebarkan ilmu dan pengetahuan sampai akhirnya di daerah Hutan Silurah.
Hutan Silurah berada antara di daerah Sungai Sumilir dan Sungai Rogno perbatasan Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Petualangan pegawai Kerajaan Mahasin yang panjang berakhir setelah menemukan lokasi di daerah oleh masyarakat Jawa kuno menyebut dengan Lurah atau lembah.
Daerah yang dinamakan Lurah itu terletak di bawah bukit dikelilingi tebing dan pegunungan yang tanahnya subur. Mereka yang terdiri dari pegawai Kerajaan Mahasin membangun sebuah padepokan tempat mengembangkan ilmu dan pengetahuan.
Di samping padepokan, mereka membangun sebuah patung Ganesha lengkap dengan sumber air. Sumber air tidak pernah mati kemudian dibangun patung berbentuk ronggeng yang kepalanya hilang letaknya sebelah sumber air.
Patung Ganesha didirikan sekitar padepokan dibuat megah bukan hanya lengkap sumber air saja, tetapi batu yoni atau Canggal. Canggal tersebut berfungsi tempat kebaktian kepada dewa Siwa.
Batu yoni dibangun semenarik mungkin yang terlihat bentuk kubus dengan lubang hiasan lumpang bagian atas. Padepokan terus mengalami perkembangan pesat menjadi pusat pengembangan ilmu dan pengetahuan
Kemudian dari kawasan padepokan terletak di area hutan Silurah inilah diduga cikal bakal kampung Silurah atau Desa Silurah yang ada di Kecamtan Wonotunggal sekarang.
Rujuk pada Nama Ki LurahVersi kedua bukan lagi merujuk pada suatu tempat melainkan nama lurah bernama Ki Lurah. Nama lurah dalam bahasa jawa mempunyai arti kepala desa. Nama Ki Lurah disebutkan sebagai pendiri desa Silurah yang perkembangan selanjutnya nama Lurah tersebut digunakan nama desa Silurah.
Terkait nama kepala desa bernama Ki Lurah kemudian dijadikan nama desa Silurah. Tajwid Musanep yang juga kepala Desa Silurah membenarkan bahwa nama Silurah telah ada sejak dulu yang disebut Lembah.
Jejak peninggalan Sejarah Wangsa SyailendraVersi ketiga legenda sejarah Desa Silurah Wonotunggal berdasar pada jejak peninggalan sejarah Wangsa Syailendra pada era sebelum Hindu Bunda. Benda tersebut berupa punden berundak dan patung ganesha.
Benda- benda bersejarah ini masih ditemukan di daerah Desa Silurah sampai sekarang. Diyakini kedua pundek berundak maupun patung ganesha tempat ritual keagamaan sebagai Raja Gunung.
Itulah tadi ulasan singkat tentang asal-usul Desa Silurah Wonotunggal yang memiliki tiga versi cerita berbeda-beda. Ketiga versi menarik dan menjadi bukti bahwa legenda cerita mengenai Desa Silurah memang ada.*