RADAR TEGAL - Tegal memiliki tradisi minum teh yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tegal. Tradisi ini dikenal dengan tradisi minum Teh Poci atau biasa disebut Moci.
Teh Poci sudah menjadi bagian hidup masyarakat Tegal, sehingga s etiap hari masyarakat Tegal selalu menikmati Teh Poci.
Hingga muncul ungkapan ‘Jangan mengaku orang asli Tegal jika tidak suka minum Teh Poci.’
Jika ada yang bertamu pasti tuan rumah akan menyuguhkan Teh Poci, karena adat masyarakat Tegal memang seperti itu.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Teh Poci Slawi yang Menggoda di Tengah Serbuan Derasnya Minuman Modern
Sejarah Tugu Poci
Ternyata jauh sebelum tanaman teh datang ke Indonesia, sekitar abad ke-17 Tegal sudah memiliki budaya minum teh. Budaya minum teh ini berakar dari China.
Sebelum ada tanaman teh di Indonesia, orang Tegal mengonsumsi teh yang didatangkan langsung dari China.
Tegal memiliki area kebun teh yang terbilang sedikit, tetapi Tegal mempunyai banyak industri teh, baik skala besar maupun kecil.
Sejarah Tugu Poci sendiri berasal dari hasil pemecahan rekor MURI poci terbesar yang dilaksanakan sebelumnya.
Pemecahan rekor tersebut bersamaan dengan acara moci bareng untuk memperingati hari jadi Kabupaten Tegal ke-411 tahun.
Dalam pengerjaannya, pembangunan Tugu Poci melibatkan salah satu produsen teh yang sudah terkenal, yaitu Teh Poci.
Tugu Poci menjadi ikon Kabupaten Tegal. Selain itu, tugu ini juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah Kabupaten Tegal terhadap peran industri teh di Tegal.
Tugu Poci terletak di tengah-tengah bundaran alun-alun Monumen GBN Slawi di depan Masjid Agung Kabupaten Tegal yang juga menjadi kebanggaan orang Tegal.
Teh Poci biasanya dihidangkan menggunakan tempat yang terbuat dari tanah liat.