Kedua, kelengkapan keragaman produk. Aspek ini merupakan produk-produk yang akan dijual peritel dalam gerai atau tokonya. Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan seseorang.
Ritel harus mampu memutuskan karakteristik barang dagangan yang dipilih untuk ditawarkan kepada konsumen. Barang dagang yang memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen akan menciptakan rasa puas pada konsumen.
Faktor ini sangat penting untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan konsumen. Hal ini dibutuhkan analisis pasar yang tepat, namun demikian hal ini dapat pula dilakukan dengan menjadikan karyawan toko sebagai agen pengumpul informasi tentang produk yang diinginkan masyarakat atau konsumen.
Hal ini menciptakan daya saing toko ritel melawan gempuran minimarket conveinance store yang telah memiliki design planografi dan analisis pasar yang tersistem.
Ketiga, penentuan harga. Faktor harga tetunya menjadi faktor kunci memikiat konsumen yang dapat menciptakan image toko dan loyalitas pelanggan melalui kecintaan terhadap toko karena toko kita dianggap lebih murah dibandingkan dengan minimarket modern lainnya.
Dalam aspek ini, juga dapat dilakukan strategi subsidi silang dengan menekan harga penjualan barang-barang sembako sebagai target utama pembelian konsumen dengan menaikan harga kompetitif untuk produk lain.
Keempat, Pelayanan. Menurut Philip Kotler (2003:464) menyebutkan bahwa pelayanan merupakan suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain.
Dalam bisnis ritel ini, pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada pelanggan menjadi hal yang paling utama, pelayanan dapat diberikan dengan membudayakan 3S (senyum, sapa dan salam) kepada pelanggan yang baru memasuki toko dan memilih barang hingga sampai proses pembayaran pada kasir.
Namun demikian, pelayanan tidak hanya sampai disitu, proses pelayanan pasca penjualan (after sales service) juga sangat penting dilakukan, hal ini untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen atas layanan yang diberikan oleh karyawan toko sekaligus untuk mengikat kecintaan konsumen kepada toko.
Kelima, Promosi. Aspek promosi menjadi hal yang sangat penting untuk menyampaikan atau memperkenalkan produk-produk kita kepada kosumen. Philip Kotler dan Kevin Keller dalam buku maaajemen pemasaran (2009:5) meyebutkan pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia da sosial atau memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Pada era saat ini, digitalisasi dan visualisasi promosi melalui media sosial menjadi aspek yang sangat penting untuk menawarkan produk-produk dari toko kita.
Selain itu, menjadikan karyawan toko sebagai agen pemasaran juga dapat menjadi solusi dalam mendukung strategi pemasaran, hal ini juga untuk mengetahui atau mengukur kecintaan karyawan toko kepada produk-produk toko untuk dapat dijual kepada konsumen.
Keenam, Ketepatan Perencanaan SDM dan Rekruitmen Karyawan. SDM menjadi hal yang sangat vital dalam suatu organisasi termasuk toko. Oleh karena itu, strategi mendapatkan SDM unggul menjadi aspek penting.
Hal ini dilakukan dengan penyusunan atau perumusan perencanaan SDM yang meliputi penentuan kebutuhan karyawan, penentuan job design dan job sepesification sehingga dengan mengetahui hal tersebut, maka akan mudah untuk menentukan berapa jumlah karyawan dan kriteria karyawan yang dibutuhkan toko.
Pemilihan karyawan yang memiliki kepribadian baik yang meliputi ekstraversi, keramahan, kehati-hatian, stablitas emosional dan keterbukaan pada pengalaman (Big Five Model kepribadian) dan menghindari perekrutan karyawan yang memiliki Dark Triad (machivellianisme, narsisme dan psikopat).
Selain aspek tersebut, aspek passion dalam bersosial media juga dapat ditambahkan dalam perekrutan calon karyawan guna mendukung aspek promoting toko.