Selain merendam dan merusak rumah warga serta pemakaman umum, banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Bumiayu, Sabtu (26/2) sore berdampak pada infrastruktur yang ada.
Salah satunya, jembatan penghubung Brebes-Tegal-Banyumas yang berada di Jalan Lingkar Bumiayu rusak akibat tergerus arus sungai.
Kabid Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes Ridho Khaeron saat meninjau lokasi yang terdampak banjir menyebutkan, status jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menghubungkan antara jalur utara (Tegal) dengan selatan (Banyumas).
BACA JUGA: Bumiayu Diterjang Banjir Bandang, 3 Rumah Roboh 90 Orang Mengungsi
Dampaknya, akses lalu lintas yang ada di jembatan tersebut terganggu.
Dijelaskannya, akibat banjir bandang kemarin sore mengakibatkan beberapa bagian jembatan mengalami kerusakan akibat banjir.
Oprit jembatan sebelah selatan rusak dan turap pasangan batu hancur ketabrak arus. Selain itu sheetpile baja yang melindungi lokasi abutment dan oprit tercabut karena derasnya arus sungai.
"Lokasi jembatan yang rusak ini statusnya adalah jalan nasional. Jadi kewenangannya ada di jalan nasional," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (27/2).
Diungkapkannya, pihaknya telah melakukan koordinasi terkait rusaknya jembatan tersebut. Hasilnya, penanganan darurat akan dilakukan untuk pengembalian kondisi.
BACA JUGA: Ngeri! Banjir Bandang Terjang Pemakaman di Brebes, Satu Jenazah Terseret Keluar
"Untuk penanganan menengah dan jangka panjang, akan dilakukan penanganan permanen yakni penahan arus dan pengarah arus," ucapnya.
Untuk sementara ini, lanjutnya, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalur dalam kota Bumiayu.
"Untuk berapa harinya kita masih menunggu informasi dari teman-teman di lapangan. Harapan kita tidak terlalu lama, sehingga arus di dalam kota Bumiayu tidak terjadi kemacetan," pungkasnya.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjadi di Bumiayu, Puluhan Rumah Rusak dan Terbawa Arus
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kecamatan Bumiayu pada Sabtu sore kemarin. Banjir bandang ini tidak lain lantaran meluapnya dua sungai yang ada di wilayah Bumiayu, yakni Sungai Erang dan Keruh. (ded/ima)