Modus penipuan dengan mencatut nama petugas kepolisian terjadi di wilayah Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Nama kapolsek Tanjung dicatut namanya untuk meminta sejumlah uang ke sejumlah kepala desa (kades) di Kecamatan Tanjung.
Beredarnya pesan singkat atau SMS dan panggilan telepon yang meminta sejumlah uang dari oknum penipu tersebut membuat sejumlah kades di Tanjung mengaku resah. Mereka diminta mentransfer uang sejumlah Rp25 juta oleh orang yang mengaku sebagai kapolsek Tanjung tersebut.
Kepala Desa Kubangputat Suharjo menceritakan, saat itu dirinya menerima pesan dari nomor 081297407541 yang mengaku kapolsek Tanjung. Dalam pesan singkat tersebut, nomor telepon itu memperkenalkan diri sebagai kapolsek Tanjung.
"Memang kapolsek Tanjung baru diganti satu minggu ini, jadi saya juga percaya. Tidak lama kemudian, orang yang mengaku kapolsek Tanjung itu mengatakan kalau dirinya sedang ada di Desa Luwunggede dan sedang mengantre di agen BRI Link, namun pihak BRI Link kehabisan saldo," katanya saat ditemui Rabu, (10/11).
Ditambahkannya, pelaku yang mengaku sebagai kapolsek itu meminta dirinya untuk menunjukkan agen BRI Link lain di desanya atas persetujuan kepala desa. Kemudian, pelaku memberikan nomor rekening atas nama Putriansyah yang katanya merupakan anggota dari Polda Jateng, dengan minta ditransfer uang sejumlah Rp25 juta.
"Saya mulai curiga itu pas pelaku ditawari transfer hanya ada saldo Rp10 juta tapi pelaku tidak keberatan. Pelaku bersedia menerima dana itu yang awalnya minta Rp25 juta. Di situ saya mulai curiga kalau ini penipuan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Mundu Wukirno. Wukirno mengungkapkan, permintaan sejumlah uang kepada dirinya dilakukan dengan modus yang sama. Kepada dirinya, pelaku juga meminta uang sebanyak Rp25 juta dengan cara ditransfer kepada rekening yang diberikan oleh pelaku.
"Modusnya sama, mengaku sebagai kapolsek Tanjung yang baru dan meminta bantuan untuk ditransfer uang Rp25 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Kades Luwunggede Enggin membenarkan bahwa sejumlah kades di Tanjung ditelepon dan di-SMS oleh pelaku yang mengaku kapolsek untuk mentransfer uang. Namun, hal itu tidak dialaminya.
"Kebanyakan yang di-SMS dan ditelepon ini kepala desa baru. Saya sendiri alhamdulillah tidak ada yang SMS dan telpon," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Tanjung AKP Widiarto saat dikonfirmasi memastikan bahwa yang SMS dan telfon ke sejumlah kades itu bukan dirinya. Pasalnya, sampai saat ini dirinya belum sempat bertemu langsung dengan para kades di Kecamatan Tanjung.
"Saat ini saya juga belum pernah bertemu dengan kepala desa di Kecamatan Tanjung. Dapat informasi ini juga dari Kasat Intel, dan saya pastikan itu bukan saya. Untuk antisipasi penipuan itu, saya share ke grup WA kades di Kecamatan Tanjung," ucapnya.
"Sekali lagi saya tegaskan kalau yang telepon dan SMS ke sejumlah kades itu bukan saya. Jadi saya minta untuk tidak direspon," pungkasnya. (ded/ima)