Kantor Staf Presiden Ajak Santri di Kota Tegal Produktif dan Melek Media Sosial

Kantor Staf Presiden Ajak Santri di Kota Tegal Produktif dan Melek Media Sosial

Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI Juri Ardiantoro mengajak santri untuk produktif dan melek medsos.-Meiwan Dani R-

TEGAL, RADARTEGAL.COM - Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI Juri Ardiantoro mengajak santri Pondok Pesantren Hidayatul Muntadi'in, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, untuk melek dan lebih produktif dalam bermedia sosial, Kamis 15 Desember 2022. 

Ajakan tersebut disampaikan saat memberi pelatihan membuat konten media dalam peningkatan kapasistas SDM santri di Era Digital. 

Pelatihan tersebut untuk santri, keluarga ponpes dan aktivis pergerakan Islam. Peserta dilatih langsung oleh tim profesional seperti Heri Sakti yang pernah menjadi Wartawan TV, Prita Laura pembawa acara berita TV dan Asep Caswantoro pernah menjabat Komisioner KPID Jawa Tengah. 

BACA JUGA:Bawaslu Lakukan Penguatan Gakkumdu dan Petakan Potensi Pelanggaran Pemilu

"Santri itu mempunyai dua dimensi, yaitu milineal lebih ke anak muda dan pendidikan. Milineal sendiri sangat aktif di dalam dunia entertainmen dan senang bermain media sosial," kata Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI Juri Ardiantoro.

Juri mengungkapkan, untuk bisa seperti itu, harus ada kemampuan mendesain media sosial (medsos). Sedangkan membuat konten sendiri, perlu adanya pelatihan atau literasi dan pendidikan. 

Adapun dimensi yang kedua, yaitu pendidikan. Banyak sekali anak muda memilki kemampuan berdakwah mensyiarkan agama, tetapi memiliki keterbatasan dalam mengunakan digital. 

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Kodim 0712 Gembleng Anggota Linmas Kabupaten Tegal

Dengan pelatihan tersebut agar mereka memiliki kemampuan secara profesional. Sehingga masyarakat dapat lebih menikmati siaran dakwah secara digital.

"Sasaran pelatihan ini merupakan Santri, keluarga Pondok Pesantren dan  aktivis ormas Islam," ungkapnya.

Juri menyampaikan pelatihan saat ini lebih ke teknik media sosial yang dikuasai. Dan lebih ke konten-konten yang mudah di akses masyarakat. Dalam pelatihan tersebut mereka dilatih secara teori dan praktik.

BACA JUGA:Guru di Kabupaten Tegal Diajari Cara Menulis, Lho Kok?

"Bahkan nanti ada pendampingan melalui Whatshapp grup," pungkasnya. *

Sumber: